Jenis-Jenis Delik Adat Dalam Hukum Adat Bali

Delik adat dalam hukum adat Bali dapat ditemukan dalam awig-awig desa adat maupun dalam Wetboek terkait hukum adat. Untuk Wetboek terkait hukum adat, terdapat empat Wetboek yang digunakan sebagai acuan.
Jeni-Jenis Delik Adat, Hukum adat Bali, Pidana
Doc : De!
Tag : Jenis Delik Adat
Delik adat dalam hukum adat Bali dapat ditemukan dalam awig-awig desa adat maupun dalam Wetboek terkait hukum adat. Untuk Wetboek terkait hukum adat, terdapat empat Wetboek yang digunakan sebagai acuan. Keempat Wetboek ini disebut Catur Agama, yang tediri dari Wetboek Adi Agama, Wetboek Kutara Agama, Wetboek Purwa Agama dan Wetboek Agama. (Widnyana, 1993:13)
Seluruh delik adat yang diatur baik dalam awig-awig maupun Catur Wetboek, menurut Widnyana dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis delik adat, yaitu : (Ibid : 17-19)
  1. Delik Adat Yang Menyangkut Kesusilaan
    Delik adat yang menyangkut Kesusilaan ini terdiri dari beraneka ragam bentuknya sehingga dalam pertumbuhannya jenis delik ini masih banyak diatur dalam awig-awig desa adat seperti :
    • Lokika Sanggraha
    • Gamia Gemana
    • Drati Krama
    • Memitra Ngalang
    • Delik Adat Salah Krama
    • Kumpul Kebo
    • Berzina
  2. Delik Adat Yang Menyangkut Harta Benda
    Delik adat yang menyangkut harta benda yang diatur dalam awig-awig desa adat, secara garis besarnya dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu :
    • Delik pencurian
    • Delik adat pencurian benda suci
    • Delik adat merusak benda suci.
  3. Delik Adat Yang Melanggar Kepentingan Pribadi
    Jenis pelanggaran ini antara lain meliputi mengucapkan kata - kata kotor atau mencaci seseorang (Mamisuh), memfitnah (Mapisuna) orang lain, menipu atau berbohong (memauk/mogbog) yang menimbulkan kerugian pada orang lain tanpa bukti yang jelas (menuduh bisa ngleak/menyakiti orang lain), dan sebagainya.
  4. Pelanggaran Adat Karena Kelalaian Atau Tidak Menjalankan Kewajiban
    Pelanggaran adat ini seperti misalnya lalai atau tidak melakukan kewajiban sebagai warga/krama desa adat, seperti tidak melaksanakan ayahan desa, tidak hadir dalam rapat (paruman) desa, tidak memenuhi kewajiban membayar iuran (papeson) untuk kepentingan upacara atau pembangunan, dan lain-lain.



Daftar Referensi

I Made Widnyana, 1993, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, PT Eresco, Bandung.

Demo Blog NJW V2 Updated at: 2:56:00 PM

2 komentar:

  1. KISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
    BERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.

    Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....

    BalasHapus

©2018 Ilmu Hukum. All Rights Reserved. Template by CB Blogger